Minggu, 24 Januari 2016

Bab II Prinsip Etika dalam Bisnis serta Etika dan Lingkungan

1. Prinsip Otonomi Dalam Etika Bisnis

Prinsip otonomi dalam etika bisnis adalah bahwa perusahaan secara bebas memiliki kewenangan sesuai dengan bidang yang dilakukan dan pelaksanaannya sesuai dengan visi dan misi yang dipunyainya. Contoh prinsip otonomi dalam etika bisnis : perusahaan tidak tergantung pada pihak lain untuk mengambil keputusan tetapi perusahaan memiliki kekuasaan tertentu sesuai dengan misi dan visi yang diambilnya dan tidak bertentangan dengan pihak lain. 

Dalam prinsip otonomi etika bisnis lebih diartikan sebagai kehendak dan rekayasa bertindak secara penuh berdasar pengetahuan dan keahlian perusahaan dalam usaha untuk mencapai prestasi-prestasi terbaik sesuai dengan misi, tujuan dan sasaran perusahaan sebagai kelembagaan. Disamping itu, maksud dan tujuan kelembagaan ini tanpa merugikan pihak lain atau pihak eksternal.


Dalam pengertian etika bisnis, otonomi bersangkut paut dengan kebijakan eksekutif perusahaan dalam mengemban misi, visi perusahaan yang berorientasi pada kemakmuran , kesejahteraan para pekerjanya ataupun komunitas yang dihadapinya. Otonomi disini harus mampu mengacu pada nilai-nilai profesionalisme pengelolaan perusahaan dalam menggunakan sumber daya ekonomi. Kalau perusahaan telah memiliki misi, visi dan wawasan yang baik sesuai dengan nilai universal maka perusahaan harus secara bebas dalam arti keleluasaan dan keluwesan yang melekat pada komitmen tanggung jawab yang tinggi dalam menjalankan etika bisnis.

Dua perusahaan atau lebih sama-sama berkomitmen dalam menjalankan etika bisnis, namun masing-masing perusahaan dimungkinkan menggunakan pendekatan berbeda-beda dalam menjalankannya. Sebab masing-masing perusahaan dimungkinkan menggunakan pendekatan berbeda-beda dalam menjalankannya. Sebab masing-masing perusahaan memiliki kondisi karakter internal dan pendekatan yang berbeda dalam mencapai tujuan, misi dan strategi meskipun dihadapkan pada kondisi dan karakter eksternal yang sama. Namun masing-masing perusahaan memiliki otoritas dan otonomi penuh untuk menjalankan etika bisnis. Oleh karena itu konklusinya dapat diringkaskan bahwa otonomi dalam menjalankan fungsi bisnis yang berwawasan etika bisnis ini meliputi tindakan manajerial yang terdiri atas : 
(1) dalam pengambilan keputusan bisnis
(2) dalam tanggung jawab kepada : diri sendiri, para pihak yang terkait dan pihak-pihak masyarakat dalam arti luas.

2. Prinsip Kejujuran Dalam Etika Bisnis

Prinsip kejujuran dalam etika bisnis merupakan nilai yang paling mendasar dalam mendukung keberhasilan kinerja perusahaan. Kegiatan bisnis akan berhasil jika dikelola dengan prinsip kejujuran. Baik terhadap karyawan, konsumen, para pemasok dan pihak-pihak lain yang terkait dengan kegiatan bisnis ini. Prinsip yang paling hakiki dalam aplikasi bisnis berdasarkan kejujuran ini terutama dalam pemakai kejujuran terhadap diri sendiri. Namun jika prinsip kejujuran terhadap diri sendiri ini mampu dijalankan oleh setiap manajer atau pengelola perusahaan maka pasti akan terjamin pengelolaan bisnis yang dijalankan dengan prinsip kejujuran terhadap semua pihak terkait.

3. Prinsip Keadilan Dalam Etika Bisnis

Prinsip keadilan yang dipergunakan untuk mengukur bisnis menggunakan etika bisnis adalah keadilan bagi semua pihak yang terkait memberikan kontribusi langsung atau tidak langsung terhadap keberhasilan bisnis. Para pihak ini terklasifikasi ke dalam stakeholder. Oleh karena itu, semua pihak ini harus mendapat akses positif dan sesuai dengan peran yang diberikan oleh masing-masing pihak ini pada bisnis. Semua pihak harus mendapat akses layak dari bisnis. Tolak ukur yang dipakai menentukan atau memberikan kelayakan ini sesuai dengan ukuran-ukuran umum yang telah diterima oleh masyarakat bisnis dan umum. Contoh prinsip keadilan dalam etika bisnis : dalam alokasi sumber daya ekonomi kepada semua pemilik faktor ekonomi. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memberikan harga yang layak bagi para konsumen, menyepakati harga yang pantas bagi para pemasok bahan dan alat produksi, mendapatkan keuntungan yang wajar bagi pemilik perusahaan dan lain-lain.

 4. Hormat Pada Diri Sendiri Dalam Etika Bisnis

Pinsip hormat pada diri sendiri dalam etika bisnis merupakan prinsip tindakan yang dampaknya berpulang kembali kepada bisnis itu sendiri. Dalam aktivitas bisnis tertentu ke masyarakat merupakan cermin diri bisnis yang bersangkutan. Namun jika bisnis memberikan kontribusi yang menyenangkan bagi masyarakat, tentu masyarakat memberikan respon sama. Sebaliknya jika bisnis memberikan image yang tidak menyenangkan maka masyarakat tentu tidak menyenangi terhadap bisnis yang bersangkutan. Namun jika para pengelola perusahaan ingin memberikan respek kehormatan terhadap perusahaan, maka lakukanlah respek tersebut para pihak yang berkepentingan baik secara langsung maupun tidak langsung.

Segala aspek aktivitas perusahaan yang dilakukan oleh semua armada di dalam perusahaan, senantiasa diorientasikan untuk memberikan respek kepada semua pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan. Dengan demikian, pasti para pihak ini akan memberikan respek yang sama terhadap perusahaan. Sebagai contoh prinsip hormat pada diri sendiri dalam etika bisnis : manajemen perusahaan dengan team wornya memiliki falsafah kerja dan berorientasikan para pelanggan akan makin fanatik terhadap perusahaan. Demikian juga, jika para manajemennya berorientasikan pada pemberian kepuasan kepada karyawan yang berprestasi karena sepadan dengan prestasinya maka dapat dipastikan karyawan akan makin loya terhadap perusahaan.


5. Hak dan Kewajiban Dalam Etika Bisnis

Setiap karyawan yang bekerja di sebuah perusahaan memiliki kewajiban-kewajiban sebagai berikut : kewajiban dalam mencari mitra (rekanan) bisnis yang cocok yang bisa diajak untuk bekerjasama, saling menguntungkan diantara kedua belah pihak dalam pencapaian tujuan yang telah disepakati bersama demi kemajuan perusahaan, menjunjung tinggi nilai-nilai moral yang terwujud dalam perilaku dan sikap dari setiap karyawan terhadap mitra bisnisnya, bila tujuan dalam perusahaan ini tidak sesuai dengan kenyataan yang ada setidaknya karyawan-karyawan tersebut telah melaksanakan kegiatan bisnisnya dengan suatu tindakan yang baik. Lalu bagian SDM perusahaan akan mencoba untuk menganalisis sebab timbulnya bisnis tidak sesuai dengan tujuan perusahaan, dan menemukan dimana terjadinya letak kesalahan serta mencari solusi yang tepat untuk menindak lanjuti kembali agar bisnis yang dijalankan dapat meningkat secara pesat seiring perkembangan waktu.

Bukan hanya kewajiban saja yang harus dijalankan, hak etika bisnispun juga sangat diperlukan, diantaranya : Hak untuk mendapatkan mitra (kolega) bisnis antar perusahan, hak untuk mendapatkan perlindungan bisnis, hak untuk memperoleh keuntungan bisnis, dan hak untuk memperoleh rasa aman dalam berbisnis. Selain itu dalam berbisnis setiap karyawan dalam suatu perusahaan juga dapat mementingkan hal-hal yang lebih utama, seperti : kepercayaan, keterbukaan, kejujuran, keberanian, keramahan, dan sifat pekerja keras agar terjalinnya bisnis yang saling menguntungkan diantara kedua belah pihak bisnis tersebut.

6. Teori Etika Lingkungan 


Kehidupan manusia dengan lingkungan hidup mempunyai hubungan yang  sangat erat. Hubungan ini sangat tergantung dan dipengaruhi oleh pandangan manusia terhadap lingkungan hidup tsb. Ada beberapa teori tentang pandangan manusia terhadap lingkungan hidup yaitu :

A.  Antroposentrisme
- Menempatkan manusia sebagai pusat, semuanya demi kepentingan manusia. Teori ini juga disebut human centered ethics
- Alam sebagai object dan alat untuk pencapaian tujuan manusia
- Manusia bisa sesukanya untuk berbuat dan mengendalikan alam demi kepentingan dirinya.
- Alam dianggap penting kalau menguntungkan manusia akan tetap dipelihara, namun bila tidak penting dan demi kepentingan manusia, alam bisa dihancurkan
- Teori ini yang menyebabkan kehancuran alam, hutan, dan lingkungan , sehinga muncullah gerakan untuk melindungi lingkungan alam, green peace

B. Biosentrisme
- Menempatkan alam memiliki nilai dalam dirinya. Teori ini bertentangan dengan Antroposentrisme.
- Biosentrisme mendasari moralitas pada keluhuran kehidupan kepada semua mahluk hidup, tidak hanya manusia. Semua kehidupan di dunia ini memiliki moral dan nilai yang sama sehingga harus dilindungi, diselamatkan dan dipelihara sebaik mungkin.
- Semua mahluk hidup bernilai dalam kehidupan untuk itu semua mahluk hidup, apalagi manusia harus menjaga dan melindungi semua kehidupan dan lingkungan di sekitarnya
- Manusia bukan merupakan pusat dari kehidupan, semua kehidupan
- Manusia bukan merupakan pusat dari kehidupan, semua kehidupan sama pentingnya sehingga manusia harus menghargai lingkungan hidup dengan sebaik-baiknya, dan turut melestarikan komunitas ekologis dengan baik.
- Biosentrisme disebut juga intermediate environmental ethics

C.  Ekosentrisme
- Teori ini merupkan lanjutan dari Biosentrisme. Dalam Biosentrisme hanya memusatkan kepada pada kehidupan seluruhnya, ekosentrisme memusatkan perhatian kepada seluruh komunitas biologis yang hidup maupun yang tidak.
- Pandangan ini didasari oleh pemahaman ekologis bahwa mahluk hidup maupun benda abiotik saling terkait satu sama lainnya.  Udara,air sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia.
- Untuk itu semua mahluk hidupan dan benda-benda saling tergantung  dan mempengaruhi satu dengan lainnya.
- Ekosentrime memliki pandangan yang lebih luas yaitu komunitas ekologis seluruhnya. Ekosentrisme menuntut tanggungjawab moral yang sama untuk semua realitas biologis.
- Ekosentrime juga disebut deep environmental ethics


7. Prinsip Etika di Lingkungan Hidup

Prinsip etika lingkungan ada 9 yaitu prinsip hormat terhadap alam, prinsip tanggung jawab terhadap alam, prinsip solidaritas kosmis, prinsip kasih sayang dan kepedulian,  prinsip no harm , prinsip hidup sederhana dan selaras dengan alam, prinsip keadilan, prinsip demokrasi dan prinsip integritas moral. Dari kesembilan prinsip tersebut harus terwujud secara menyeluruh dan berkesinambungan, agar terciptanya lingkungan hidup yang lestari yang berguna bagi makhluk hidup baik makhluk hidup yang hidup sekarang atau makhluk hidup masa mendatang.

Prinsip yang pertama yaitu hormat terhadap alam (respect of nature) ini merupakan prinsip dasar bagi manusia  sebagai bagian dari alam semesta. Sebagai prinsip dasar, hormat terhadap alam harus ditanamkan terhadap semua manusia tidak terkecuali siswa sekolah dasar. Sikap hormat terhadap alam harus ditanamkan sejak dini, agar anak menyadari pentingnya menghormati alam. Cara kita menanamkan sikap menghormati alam kepada siswa adalah dengan memberikan pengertian mengenai alam, kemudian pentingnya alam bagi kehidupan kita, dan cara kita menjaga alam. Dengan memberikan pengertian mengenai alam, pentingnya alam dan cara kita menjaga alam diharapkan menumbuhkan sikap hormat siswa terhadap alam. Penanaman sikap hormat terhadap alam misalnya dengan menjaga dan melestarikan taman kota.
 
Prinsip yang kedua yaitu tanggung jawab (moral responsibility for nature) ini merupakan prinsip yang diperuntukkan bukan saja untuk individu melainkan juga kolektif yang menuntut manusia untuk mengambil prakarsa, usaha, kebijakan dan tindakan bersama secara nyata untuk menjaga alam semesta dengan isinya. Prinsip ini merupakan prinsip yang mementingkan kebersamaan bukan hanya tindakan atau perilaku manusia secara individu tetapi secara kelompok. Cara kita menanamkan tanggung jawab terhadap lingkungan adalah dengan membiasakan siswa untuk bertanggung jawab dimulai dari kebersihan diri sendiri kemudian kebersihan lingkungannya. Kebiasaan yang kita tanamkan kepada siswa dimulai dari kebiasaan dalam sekolah, kebiasaan itu diharapkan dapat menanamkan sikap tanggung jawab secara bersama dalam menjaga lingkungan. Misalnya diadakannya jumsih (jumat bersih) setiap seminggu sekali, diadakannya piket harian dan buang sampah pada tempatnya.

Prinsip ketiga yaitu solidaritas kosmik (cosmic solidarity) ini merupakan prinsip yang membangkitkan rasa solider, perasaan sepenanggungan dengan alam dan dengan makluk hidup lainnya sehingga mendorong manusia untuk menyelamatkan lingkungan. Prinsip solidaritas harus kita tanamkan dan kita biasakan khususnya pada siswa sekolah dasar, agar mereka memahami betapa pentingnya alam buat kita dan betapa kita sangat membutuhkan alam dan makhluk hidup lainnya. Cara kita mewujudkan prinsip solidaritas misalnya dengan kita mengajarkan anak untuk menanam tumbuhan atau pohon di halaman sekolah atau kebun sekolah , menanam bunga di pot-pot kecil, dan merawat tanamanan tersebut. Dengan menanam pohon, manusia dan hewan masih dapat dengan leluasa menghirup oksigen, dengan begitu maka alam akan lestari dan keanekaragaman hayatipun terjaga. Penanaman prinsip solidaritas agar terciptnya keseimbangan antara alam, manusia, hewan dan tumbuhan.

Prinsip keempat yaitu kasih sayang dan kepedulian terhadap alam (caring for nature) ini merupakan prinsip satu arah , menuju yang lain tanpa mengaharapkan balasan, tidak didasarkan kepada kepentingan pribadi tapi semata-mata untuk alam. Prinsip ini mengajarkan kita untuk berbuat ikhlas terhadap alam. Mewujudkan prinsip kasih sayang dan kepedulian terhadap alam melalui pembiasaan terhadap diri sendiri, kemudian memberikan contoh kepada siswa. Cara penanaman prinsip ini adalah dengan kita membiasakan diri untuk menjaga dan melestarikan alam kemudian kita memberikan contoh kepada siswa kita. Seperti kita membiasakan diri untuk membuang sampah pada tempatnya, tidak menebang pohon sembarangan dan tidak menggunakan minyak wangi atau deodoran secara berlebihan. Dengan kita membiasakan diri membuang sampah pada tempatnya, maka secara tidak langsung kita menanamkan prinsip ini kepada siswa.

Prinsip kelima yaitu ‘no harm’ (tidak merusak), prinsip ini mengajarkan kita untuk tidak merugikan atau merusak, karena manusia mempunyai kewajiban moral dan tanggung jawab terhadap alam, paling tidak manusia tidak akan mau merugikan alam. Cara mewujudkan  prinsip ini kepada anak yaitu dengan cara membiasakan kepada anak untuk menjaga lingkungannya, dimulai dari lingkungan rumah, lingkungan sekolah dan lingkungan sekitar. Penanaman prinsip ini dirumah misalnya dengan tidak membuang sampah pada saluran air atau sungai  sehingga menyumbat air dan mengakibatkan banjir. Kita juga bisa memberikan contoh-contoh banjir yang terjadi di jakarta atau di daerah lainnya yang merupakan akibat dari tindakan kita yang merusak alam. Kita juga bisa memberikan materi tentang pemanasan global, penyebabnya dan cara mengatasinya. Dengan diberikan materi serta contoh seperti itu diharapkan siswa mengetahui pentingnya menjaga alam dan tidak merusak alam, sehingga menjaga alam merupakan kewajiban dan tanggung jawab kita semua.

Prinsip keenam yaitu hidup sederhana dengan alam Ini berarti , pola konsumsi dan produksi manusia modern harus dibatasi. Prinsip ini muncul didasari karena selama ini alam hanya sebagai obyek eksploitasi dan pemuas kepentingan hidup manusia.  Cara menanamkan prinsip ini pada anak adalah dengan membiasakan anak untuk hemat dalam menggunakan alam, misalnya dengan cara membiasakan anak untuk menghemat dalam menggunakan air di sekolah. Tidak mengeksploitasi alam secara berlebihan. Cara sederhana ini berdampak luar biasa karena dengan pemanfaatan sumber daya alam secara sederhana sama halnya dengan cara kita menjaga alam.

Prinsip ketujuh yaitu prinsip keadilan. Prinsip ini berbicara terhadap akses yang sama bagi semua kelompok dan anggota masyarakat dalam ikut menentukan kebijakan pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian alam, dan dalam ikut menikmati manfaat sumber daya alam secara lestari. Dalam hal ini sumber daya alam ini merupakan kewajiban dan hak bagi semua masyarakat. Cara menanamkan prinsip ini adalah dengan cara mewajibkan anak untuk menjaga dan memelihara taman sekolah yang ada di sekolah. Kewajiban ini bukan hanya kewajiban penjaga sekolah atau tukang kebun tetapi kewajiban semua warga sekolah, selain itu taman sekolah juga merupakan hak semua warga sekolah.  Misalnya jika taman sekolah ini ditanami tumbuhan yang berbuah maka siswa berhak mengambil atau memetik buah tersebut. Dengan cara ini diharapkan terciptanya prinsip keadilan untuk siswa di sekolah dasar.

Prinsip kedelapan yaitu prinsip demokrasi.Prinsip ini didasari terhadap berbagai jenis perbedaan keanekaragaman sehingga prinsip ini terutama berkaitan dengan pengambilan kebijakan didalam menentukan baik-buruknya, rusak-tidaknya, suatu sumber daya alam. Cara menanamkan prinsip ini kepada anak adalah dengan cara kita mengikutsertakan anak dalam pembangunan-pembangunan yang terjadi di sekolah. Misalnya taman sekolah yang semula berada di samping sekolah akan dipindah kedepan sekolah. Adanya pemindahan taman sekolah ini merupakan kebijakan kepala sekolah, namun kepala sekolah harus mendengarkan pendapat, saran ataupun tanggapan semua warga sekolah termasuk siswa. Kepala sekolah bisa mengajak siswanya untuk mengeluarkan pendapatnya dalam pemindahan taman ini serta memperhitungkan baik buruknya pemindahan taman ini. Cara ini dilakukan agar prinsip keadilan dapat terwujud.

Prinsip kesembilan yaitu integritas moral.Prinsip ini menuntut pejabat publik agar mempunyai sikap dan perilaku moral yang terhormat serta memegang teguh untuk mengamankan kepentingan publik yang terkait dengan sumber daya alam. Cara mewujudkan prinsip ini adalah dengan cara kita mengutamakan kepentingan publik dibandingkan kepentingan pribadi. Misalnya dalam menanam tumbuhan yang ada di kebun sekolah, kepala sekolah menginginkan untuk menanam pohon A namun guru-guru dan siswa tidak menyetujui karena pohon A dapat menganggu kenyamanan warga sekolah dan masyarakat sekitar. Sehingga penanaman pohon A tersebut tidak jadi dan diganti pohon B. Ini merupakan contoh kecil yang dapat kita ajarkan pada anak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar