Prinsip otonomi dalam etika bisnis adalah bahwa perusahaan secara bebas memiliki kewenangan sesuai dengan bidang yang dilakukan dan pelaksanaannya sesuai dengan visi dan misi yang dipunyainya. Contoh prinsip otonomi dalam etika bisnis : perusahaan tidak tergantung pada pihak lain untuk mengambil keputusan tetapi perusahaan memiliki kekuasaan tertentu sesuai dengan misi dan visi yang diambilnya dan tidak bertentangan dengan pihak lain.
Dalam prinsip otonomi etika bisnis
lebih diartikan sebagai kehendak dan rekayasa bertindak secara penuh berdasar
pengetahuan dan keahlian perusahaan dalam usaha untuk mencapai
prestasi-prestasi terbaik sesuai dengan misi, tujuan dan sasaran perusahaan
sebagai kelembagaan. Disamping itu, maksud dan tujuan kelembagaan ini tanpa
merugikan pihak lain atau pihak eksternal.
Dalam pengertian etika bisnis,
otonomi bersangkut paut dengan kebijakan eksekutif perusahaan dalam mengemban
misi, visi perusahaan yang berorientasi pada kemakmuran , kesejahteraan para
pekerjanya ataupun komunitas yang dihadapinya. Otonomi disini harus mampu
mengacu pada nilai-nilai profesionalisme pengelolaan perusahaan dalam
menggunakan sumber daya ekonomi. Kalau perusahaan telah memiliki misi, visi dan
wawasan yang baik sesuai dengan nilai universal maka perusahaan harus secara
bebas dalam arti keleluasaan dan keluwesan yang melekat pada komitmen tanggung
jawab yang tinggi dalam menjalankan etika bisnis.
Dua perusahaan atau lebih sama-sama
berkomitmen dalam menjalankan etika bisnis, namun masing-masing perusahaan
dimungkinkan menggunakan pendekatan berbeda-beda dalam menjalankannya. Sebab
masing-masing perusahaan dimungkinkan menggunakan pendekatan berbeda-beda dalam
menjalankannya. Sebab masing-masing perusahaan memiliki kondisi karakter internal
dan pendekatan yang berbeda dalam mencapai tujuan, misi dan strategi meskipun
dihadapkan pada kondisi dan karakter eksternal yang sama. Namun masing-masing
perusahaan memiliki otoritas dan otonomi penuh untuk menjalankan etika bisnis.
Oleh karena itu konklusinya dapat diringkaskan bahwa otonomi dalam menjalankan
fungsi bisnis yang berwawasan etika bisnis ini meliputi tindakan manajerial
yang terdiri atas :
(1) dalam pengambilan keputusan bisnis
(2) dalam tanggung
jawab kepada : diri sendiri, para pihak yang terkait dan pihak-pihak masyarakat
dalam arti luas.
2. Prinsip Kejujuran Dalam Etika Bisnis
Prinsip kejujuran dalam etika bisnis merupakan nilai
yang paling mendasar dalam mendukung keberhasilan kinerja perusahaan. Kegiatan
bisnis akan berhasil jika dikelola dengan prinsip kejujuran. Baik terhadap
karyawan, konsumen, para pemasok dan pihak-pihak lain yang terkait dengan
kegiatan bisnis ini. Prinsip yang paling hakiki dalam aplikasi bisnis
berdasarkan kejujuran ini terutama dalam pemakai kejujuran terhadap diri
sendiri. Namun jika prinsip kejujuran terhadap diri sendiri ini mampu
dijalankan oleh setiap manajer atau pengelola perusahaan maka pasti akan
terjamin pengelolaan bisnis yang dijalankan dengan prinsip kejujuran terhadap
semua pihak terkait.
3. Prinsip Keadilan Dalam Etika Bisnis
Prinsip keadilan yang dipergunakan untuk mengukur
bisnis menggunakan etika bisnis adalah keadilan bagi semua pihak yang terkait
memberikan kontribusi langsung atau tidak langsung terhadap keberhasilan
bisnis. Para pihak ini terklasifikasi ke dalam stakeholder. Oleh karena
itu, semua pihak ini harus mendapat akses positif dan sesuai dengan peran yang
diberikan oleh masing-masing pihak ini pada bisnis. Semua pihak harus mendapat
akses layak dari bisnis. Tolak ukur yang dipakai menentukan atau memberikan
kelayakan ini sesuai dengan ukuran-ukuran umum yang telah diterima oleh
masyarakat bisnis dan umum. Contoh prinsip keadilan dalam etika bisnis : dalam
alokasi sumber daya ekonomi kepada semua pemilik faktor ekonomi. Hal ini dapat
dilakukan dengan cara memberikan harga yang layak bagi para konsumen, menyepakati
harga yang pantas bagi para pemasok bahan dan alat produksi, mendapatkan
keuntungan yang wajar bagi pemilik perusahaan dan lain-lain.
4. Hormat Pada Diri Sendiri Dalam Etika Bisnis
Pinsip hormat pada diri sendiri
dalam etika bisnis merupakan prinsip tindakan yang dampaknya berpulang kembali kepada
bisnis itu sendiri. Dalam aktivitas bisnis tertentu ke masyarakat merupakan
cermin diri bisnis yang bersangkutan. Namun jika bisnis memberikan kontribusi
yang menyenangkan bagi masyarakat, tentu masyarakat memberikan respon sama.
Sebaliknya jika bisnis memberikan image yang tidak menyenangkan maka masyarakat
tentu tidak menyenangi terhadap bisnis yang bersangkutan. Namun jika para
pengelola perusahaan ingin memberikan respek kehormatan terhadap perusahaan,
maka lakukanlah respek tersebut para pihak yang berkepentingan baik secara
langsung maupun tidak langsung.
Segala aspek aktivitas perusahaan
yang dilakukan oleh semua armada di dalam perusahaan, senantiasa diorientasikan
untuk memberikan respek kepada semua pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan.
Dengan demikian, pasti para pihak ini akan memberikan respek yang sama terhadap
perusahaan. Sebagai contoh prinsip hormat pada diri sendiri dalam etika bisnis
: manajemen perusahaan dengan team wornya memiliki falsafah kerja dan
berorientasikan para pelanggan akan makin fanatik terhadap perusahaan. Demikian
juga, jika para manajemennya berorientasikan pada pemberian kepuasan kepada
karyawan yang berprestasi karena sepadan dengan prestasinya maka dapat
dipastikan karyawan akan makin loya terhadap perusahaan.
5. Hak dan Kewajiban Dalam Etika Bisnis
Setiap karyawan yang
bekerja di sebuah perusahaan memiliki kewajiban-kewajiban sebagai berikut :
kewajiban dalam mencari mitra (rekanan) bisnis yang cocok yang bisa diajak
untuk bekerjasama, saling menguntungkan diantara kedua belah pihak dalam
pencapaian tujuan yang telah disepakati bersama demi kemajuan perusahaan,
menjunjung tinggi nilai-nilai moral yang terwujud dalam perilaku dan sikap dari
setiap karyawan terhadap mitra bisnisnya, bila tujuan dalam perusahaan ini
tidak sesuai dengan kenyataan yang ada setidaknya karyawan-karyawan tersebut
telah melaksanakan kegiatan bisnisnya dengan suatu tindakan yang baik. Lalu
bagian SDM perusahaan akan mencoba untuk menganalisis sebab timbulnya bisnis tidak
sesuai dengan tujuan perusahaan, dan menemukan dimana terjadinya letak
kesalahan serta mencari solusi yang tepat untuk menindak lanjuti kembali agar
bisnis yang dijalankan dapat meningkat secara pesat seiring perkembangan waktu.
Bukan hanya kewajiban
saja yang harus dijalankan, hak etika bisnispun juga sangat diperlukan,
diantaranya : Hak untuk mendapatkan mitra (kolega) bisnis antar perusahan, hak
untuk mendapatkan perlindungan bisnis, hak untuk memperoleh keuntungan bisnis,
dan hak untuk memperoleh rasa aman dalam berbisnis. Selain itu dalam berbisnis
setiap karyawan dalam suatu perusahaan juga dapat mementingkan hal-hal yang
lebih utama, seperti : kepercayaan, keterbukaan, kejujuran, keberanian,
keramahan, dan sifat pekerja keras agar terjalinnya bisnis yang saling
menguntungkan diantara kedua belah pihak bisnis tersebut.
6. Teori Etika
Lingkungan
Kehidupan manusia dengan lingkungan hidup mempunyai
hubungan yang sangat erat. Hubungan ini sangat tergantung dan dipengaruhi
oleh pandangan manusia terhadap lingkungan hidup tsb. Ada beberapa teori
tentang pandangan manusia terhadap lingkungan hidup yaitu :
A. Antroposentrisme
- Menempatkan manusia sebagai pusat,
semuanya demi kepentingan manusia. Teori ini juga disebut human centered ethics
- Alam sebagai object dan alat untuk
pencapaian tujuan manusia
- Manusia bisa sesukanya untuk
berbuat dan mengendalikan alam demi kepentingan dirinya.
- Alam dianggap penting kalau
menguntungkan manusia akan tetap dipelihara, namun bila tidak penting dan demi
kepentingan manusia, alam bisa dihancurkan
- Teori ini yang menyebabkan kehancuran
alam, hutan, dan lingkungan , sehinga muncullah gerakan untuk melindungi
lingkungan alam, green peace
B. Biosentrisme
- Menempatkan alam memiliki nilai
dalam dirinya. Teori ini bertentangan dengan Antroposentrisme.
- Biosentrisme mendasari moralitas
pada keluhuran kehidupan kepada semua mahluk hidup, tidak hanya manusia. Semua
kehidupan di dunia ini memiliki moral dan nilai yang sama sehingga harus
dilindungi, diselamatkan dan dipelihara sebaik mungkin.
- Semua mahluk hidup bernilai dalam
kehidupan untuk itu semua mahluk hidup, apalagi manusia harus menjaga dan
melindungi semua kehidupan dan lingkungan di sekitarnya
- Manusia bukan merupakan pusat dari
kehidupan, semua kehidupan
- Manusia bukan merupakan pusat dari
kehidupan, semua kehidupan sama pentingnya sehingga manusia harus menghargai
lingkungan hidup dengan sebaik-baiknya, dan turut melestarikan komunitas
ekologis dengan baik.
- Biosentrisme disebut juga
intermediate environmental ethics
C. Ekosentrisme
- Teori ini merupkan lanjutan dari
Biosentrisme. Dalam Biosentrisme hanya memusatkan kepada pada kehidupan
seluruhnya, ekosentrisme memusatkan perhatian kepada seluruh komunitas biologis
yang hidup maupun yang tidak.
- Pandangan ini didasari oleh pemahaman
ekologis bahwa mahluk hidup maupun benda abiotik saling terkait satu sama
lainnya. Udara,air sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia.
- Untuk itu semua mahluk hidupan dan
benda-benda saling tergantung dan mempengaruhi satu dengan lainnya.
- Ekosentrime memliki pandangan yang
lebih luas yaitu komunitas ekologis seluruhnya. Ekosentrisme menuntut
tanggungjawab moral yang sama untuk semua realitas biologis.
- Ekosentrime juga disebut deep
environmental ethics
7. Prinsip Etika di
Lingkungan Hidup
Prinsip
etika lingkungan ada 9 yaitu prinsip hormat terhadap alam, prinsip tanggung
jawab terhadap alam, prinsip solidaritas kosmis, prinsip kasih sayang dan
kepedulian, prinsip no harm , prinsip hidup sederhana dan selaras dengan
alam, prinsip keadilan, prinsip demokrasi dan prinsip integritas moral. Dari
kesembilan prinsip tersebut harus terwujud secara menyeluruh dan
berkesinambungan, agar terciptanya lingkungan hidup yang lestari yang berguna
bagi makhluk hidup baik makhluk hidup yang hidup sekarang atau makhluk hidup
masa mendatang.
Prinsip
yang pertama yaitu hormat terhadap alam (respect of nature) ini merupakan
prinsip dasar bagi manusia sebagai bagian dari alam semesta. Sebagai
prinsip dasar, hormat terhadap alam harus ditanamkan terhadap semua manusia
tidak terkecuali siswa sekolah dasar. Sikap hormat terhadap alam harus
ditanamkan sejak dini, agar anak menyadari pentingnya menghormati alam. Cara
kita menanamkan sikap menghormati alam kepada siswa adalah dengan memberikan
pengertian mengenai alam, kemudian pentingnya alam bagi kehidupan kita, dan
cara kita menjaga alam. Dengan memberikan pengertian mengenai alam, pentingnya
alam dan cara kita menjaga alam diharapkan menumbuhkan sikap hormat siswa
terhadap alam. Penanaman sikap hormat terhadap alam misalnya dengan menjaga dan
melestarikan taman kota.
Prinsip
yang kedua yaitu tanggung jawab (moral responsibility for nature) ini merupakan
prinsip yang diperuntukkan bukan saja untuk individu melainkan juga kolektif
yang menuntut manusia untuk mengambil prakarsa, usaha, kebijakan dan tindakan
bersama secara nyata untuk menjaga alam semesta dengan isinya. Prinsip ini
merupakan prinsip yang mementingkan kebersamaan bukan hanya tindakan atau
perilaku manusia secara individu tetapi secara kelompok. Cara kita menanamkan
tanggung jawab terhadap lingkungan adalah dengan membiasakan siswa untuk
bertanggung jawab dimulai dari kebersihan diri sendiri kemudian kebersihan
lingkungannya. Kebiasaan yang kita tanamkan kepada siswa dimulai dari kebiasaan
dalam sekolah, kebiasaan itu diharapkan dapat menanamkan sikap tanggung jawab
secara bersama dalam menjaga lingkungan. Misalnya diadakannya jumsih (jumat
bersih) setiap seminggu sekali, diadakannya piket harian dan buang sampah pada
tempatnya.
Prinsip
ketiga yaitu solidaritas kosmik (cosmic solidarity) ini merupakan prinsip yang
membangkitkan rasa solider, perasaan sepenanggungan dengan alam dan dengan
makluk hidup lainnya sehingga mendorong manusia untuk menyelamatkan lingkungan.
Prinsip solidaritas harus kita tanamkan dan kita biasakan khususnya pada siswa
sekolah dasar, agar mereka memahami betapa pentingnya alam buat kita dan betapa
kita sangat membutuhkan alam dan makhluk hidup lainnya. Cara kita mewujudkan
prinsip solidaritas misalnya dengan kita mengajarkan anak untuk menanam
tumbuhan atau pohon di halaman sekolah atau kebun sekolah , menanam bunga di
pot-pot kecil, dan merawat tanamanan tersebut. Dengan menanam pohon, manusia
dan hewan masih dapat dengan leluasa menghirup oksigen, dengan begitu maka alam
akan lestari dan keanekaragaman hayatipun terjaga. Penanaman prinsip
solidaritas agar terciptnya keseimbangan antara alam, manusia, hewan dan
tumbuhan.
Prinsip
keempat yaitu kasih sayang dan kepedulian terhadap alam (caring for nature) ini
merupakan prinsip satu arah , menuju yang lain tanpa mengaharapkan balasan,
tidak didasarkan kepada kepentingan pribadi tapi semata-mata untuk alam.
Prinsip ini mengajarkan kita untuk berbuat ikhlas terhadap alam. Mewujudkan
prinsip kasih sayang dan kepedulian terhadap alam melalui pembiasaan terhadap
diri sendiri, kemudian memberikan contoh kepada siswa. Cara penanaman prinsip
ini adalah dengan kita membiasakan diri untuk menjaga dan melestarikan alam
kemudian kita memberikan contoh kepada siswa kita. Seperti kita membiasakan
diri untuk membuang sampah pada tempatnya, tidak menebang pohon sembarangan dan
tidak menggunakan minyak wangi atau deodoran secara berlebihan. Dengan kita
membiasakan diri membuang sampah pada tempatnya, maka secara tidak langsung
kita menanamkan prinsip ini kepada siswa.
Prinsip kelima yaitu ‘no harm’ (tidak merusak),
prinsip ini mengajarkan kita untuk tidak merugikan atau merusak, karena manusia
mempunyai kewajiban moral dan tanggung jawab terhadap alam, paling tidak
manusia tidak akan mau merugikan alam. Cara mewujudkan prinsip ini kepada
anak yaitu dengan cara membiasakan kepada anak untuk menjaga lingkungannya,
dimulai dari lingkungan rumah, lingkungan sekolah dan lingkungan sekitar.
Penanaman prinsip ini dirumah misalnya dengan tidak membuang sampah pada
saluran air atau sungai sehingga menyumbat air dan mengakibatkan banjir.
Kita juga bisa memberikan contoh-contoh banjir yang terjadi di jakarta atau di
daerah lainnya yang merupakan akibat dari tindakan kita yang merusak alam. Kita
juga bisa memberikan materi tentang pemanasan global, penyebabnya dan cara
mengatasinya. Dengan diberikan materi serta contoh seperti itu diharapkan siswa
mengetahui pentingnya menjaga alam dan tidak merusak alam, sehingga menjaga
alam merupakan kewajiban dan tanggung jawab kita semua.
Prinsip keenam yaitu hidup sederhana dengan alam Ini
berarti , pola konsumsi dan produksi manusia modern harus dibatasi. Prinsip ini
muncul didasari karena selama ini alam hanya sebagai obyek eksploitasi dan
pemuas kepentingan hidup manusia. Cara menanamkan prinsip ini pada anak
adalah dengan membiasakan anak untuk hemat dalam menggunakan alam, misalnya
dengan cara membiasakan anak untuk menghemat dalam menggunakan air di sekolah.
Tidak mengeksploitasi alam secara berlebihan. Cara sederhana ini berdampak luar
biasa karena dengan pemanfaatan sumber daya alam secara sederhana sama halnya
dengan cara kita menjaga alam.
Prinsip ketujuh yaitu prinsip keadilan. Prinsip ini
berbicara terhadap akses yang sama bagi semua kelompok dan anggota masyarakat
dalam ikut menentukan kebijakan pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian
alam, dan dalam ikut menikmati manfaat sumber daya alam secara lestari. Dalam
hal ini sumber daya alam ini merupakan kewajiban dan hak bagi semua masyarakat.
Cara menanamkan prinsip ini adalah dengan cara mewajibkan anak untuk menjaga
dan memelihara taman sekolah yang ada di sekolah. Kewajiban ini bukan hanya
kewajiban penjaga sekolah atau tukang kebun tetapi kewajiban semua warga
sekolah, selain itu taman sekolah juga merupakan hak semua warga sekolah.
Misalnya jika taman sekolah ini ditanami tumbuhan yang berbuah maka siswa
berhak mengambil atau memetik buah tersebut. Dengan cara ini diharapkan
terciptanya prinsip keadilan untuk siswa di sekolah dasar.
Prinsip kedelapan yaitu prinsip demokrasi.Prinsip
ini didasari terhadap berbagai jenis perbedaan keanekaragaman sehingga prinsip
ini terutama berkaitan dengan pengambilan kebijakan didalam menentukan
baik-buruknya, rusak-tidaknya, suatu sumber daya alam. Cara menanamkan prinsip
ini kepada anak adalah dengan cara kita mengikutsertakan anak dalam
pembangunan-pembangunan yang terjadi di sekolah. Misalnya taman sekolah yang
semula berada di samping sekolah akan dipindah kedepan sekolah. Adanya
pemindahan taman sekolah ini merupakan kebijakan kepala sekolah, namun kepala
sekolah harus mendengarkan pendapat, saran ataupun tanggapan semua warga
sekolah termasuk siswa. Kepala sekolah bisa mengajak siswanya untuk
mengeluarkan pendapatnya dalam pemindahan taman ini serta memperhitungkan baik
buruknya pemindahan taman ini. Cara ini dilakukan agar prinsip keadilan dapat
terwujud.
Prinsip kesembilan yaitu integritas moral.Prinsip
ini menuntut pejabat publik agar mempunyai sikap dan perilaku moral yang
terhormat serta memegang teguh untuk mengamankan kepentingan publik yang terkait
dengan sumber daya alam. Cara mewujudkan prinsip ini adalah dengan cara kita
mengutamakan kepentingan publik dibandingkan kepentingan pribadi. Misalnya
dalam menanam tumbuhan yang ada di kebun sekolah, kepala sekolah menginginkan
untuk menanam pohon A namun guru-guru dan siswa tidak menyetujui karena pohon A
dapat menganggu kenyamanan warga sekolah dan masyarakat sekitar. Sehingga
penanaman pohon A tersebut tidak jadi dan diganti pohon B. Ini merupakan contoh
kecil yang dapat kita ajarkan pada anak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar